Saturday, November 8, 2014

Video (Week 9)



Sumber: http://www.admotion.com/en

Hai guys! ketemu lagi di telematikaubaya.blogspot.com, kali ini kita akan membahas sedikit tentang video. Video merupakan aspek yang sangat penting dala bidang multimedia

Pengertian
Video itu sendiri berarti adalah gambar yang bergerak, dalam perkembangan selanjutnya, video adalah teknologi untuk mentransmisikan, menata ulang suatu gambar yang bergerak

Penggunaan Video
-Untuk mengabadikan sesuatu yang sangat penting
-Sebagai bahan untuk pembelajaran suatu kasus
-Sebagai media advertising
-Untuk membuuat dokumentasi/film
-dan masih banyak lagi...

Cara Kerja Video
Kamera video mengambil input data analog berupa frekuensi sinar dan suara. Sinar diteruskan menuju sensor CCD (charge-coupled device)dan kemudian diteruskan lagi ke ADC (analog digital converter) yang kemudian megubahnya dari data analog menjadi data digital. 
Di saat yang bersamaan, kamera video juga menangkap sinyal suara dan mengubahnya ke data digital, hal ini dilakukan secara terus menerus selama kamera masih dalam proses merekam.

Broadcasting Video Standards

Analog Video
Yaitu video yang informasinya disimpan dalam bentuk sinyal dari media-media seperti video televisi, videotape, film, dan lain lain. Cara penampilan video ini adalah dengan menggunakan sinyal listrik yang biasanya lebih dikenal dengan gelombang analog yang telah mempunyai elemen-elemen utama dalam video, seperti pencahayaan (brightness/Y), warna (chrominance/C), dan sinkronisasi (luminance).

Ciri-Ciri Analog Video:
-Sinyal Analog mendefinisikan warna dan intensitasnya
-Mempunyai banyak garis (line) dalam setiap frame
-Garis horizontal menampilkan gambar
-Mempunyai garis alternatif untuk megurangi bandwith

Jenis-jenis broadcasting analog:
Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:PAL-NTSC-SECAM.svg

NTSC (National Television System(s) Comitee)
-Digunakan di Amerika Serikat, beberapa negara di kawasan asiat timur
-525 Garis scan dalam 1 detik
-Coding time 29 fps
-Coding bitratenya menyerupai UHF
-Area grafisnya beragam
-Berguna untuk moviemaker yang membutuhkan efek slowmotion, karena tingkat fpsnya yang tinggi

PAL (Phase Alternating Line)
-Dipakai di mayoritas kawasan eropa barat, asia selatan (termasuk Indonesia) dan australia
-625 garis scan dalam 1 detik (terkecuali di Brazil dimana hanya 525 garis scan)
-Coding time 24 fps
-Coding bitratenya menyerupai VHF
-Area grafis rata-rata 3:4 (standard tv indonesia)
-Berguna untuk editing karena datanya yang tidak terlalu banyak

SECAM (Séquentiel couleur à mémoire atau Sequential Color with Memory)
-Dibuat oleh Perancis, dan dipakai di kawasan eropa timur juga sebagian wilayah Afrika
-Merupakan standard broadcasting pertama untuk televisi berwarna di eropa
-Memiliki sistem yang hampir sama dengan PAL,perbedaanya hanya terletak di metode broadcastingnya

Scanning dalam Analog Video
Dalam scanning broadcast video, sering terdapat beberapa masalah, antara lain
Overscan: Keadaan dimana resolusi video yang ditampilkan jauh lebih besar daripada alat yang menampilkannya, hal ini menyebabkan sebagian gambar tidak tampak dalam meia penyiaran
Underscan: Keadaan dimana resolusi video yang ditampilkan jauh lebih kecil daripada alat yang menampilkannya, hal ini menyebabkan gambar menjadi blur.
Untuk mengatasi keadaan diatas dapat diperlakukan dengan sistem Safe Title Area, dimana gambar akan tetap berada dalam layar meski dalam keadaan apapun.

Interlaced Video
Yaitu keadaan dimana suatu video yang gambarnya "pecah" kita dapat menemukan efek garis-garis horizontal pada video tersebut, itulah yang dinamakan efek interlaced. Hal ini terjadi karena proses weaving antar 2 fields. 


Sumber: http://www.hometheatersound.com/features/videonoise/vn_20010801.htm
Interlaced Video

Digital Video
Yaitu video yang berasal dari proses pendigitalan/perubahan dari sinyal video analog menjadi format angka. Cara penampilan video ini adalah dengan menampilkan gambar bitmap secara cepat dalam kecepatan yang konstan. Umumnya digital video mengandung sekitar 60 fps. Dalam digital video terdapat sistem encoding dan playback, juga terdapat Codec dimana bertujuan agar bisa dibuka di perangkat manapun.  

--> Advanced Television System Comitee (ATSC)
Mengatur bahwa DTV (digital video) dapat memiliki kapasitas 4/5 standard television (stv).


Sumber: http://www.slipperybrick.com/category/companies/nec/
Digital Video - Analog Video

Jenis-Jenis Kabel Koneksi Video
Composite Cable AV
-Mempunyai 3 kabel (1 untuk video dan 2 untuk audio)
-Penggabungan Luma (kecerahan) dan Chroma (warna)
-Biasanya semua tv mendukung perangkat ini, tetapi pada tv saat ini gambar akan tampak pecah

S-Video
-Hanya mempunyai 1 kabel
-Dapat memisahkan warna dan meneruskannya sinyal yang lebih jernih kepada televisi
-Resolusinya sebesar 400 garis scan
-Membagi sinyal visual menjadi 2 komponen warna yaitu c dan y

Component Cable AV
-Mempunyai 5 kabel (2 kabel untuk audio dan 3 kabel untuk video)
-Pemisahan Luma (kecerahan) dan Chroma (warna)
-Tidak semua tv mendukung perangkat ini (terutama tv tua), namun hasil gambar akan lebih tampak tajam


Sumber: http://www.makify.com/composite-vs-s-video-vs-component/

Tips menshooting dan editing video
-Hindari compress video dan audio terlalu banyak, 
-Pencahayaan sangat penting dalam proses pengambilan video
-Jangan melakukan perubahan resolusi saat pengeditan video, lakukanlah saat setelah pengeditan video
-Memakai bluescreen/greenscreen untuk pemudahan pengeditan video
-Usahakan menggunakan alat bantu dalam pengambilan video, karena terlalu banyak gerakan (shaking) akan mengganggu para penonton

Tips untuk mengoptimalkan file penyimapanan video pada CD dan DVD
Kita mungkin tahu bahwa file penyimpanan video dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya yaitu menggunakan CD dan DVD, namun jika kita memang ingin menyimpan file video pada CD dan DVD
kita perlu juga untuk mengoptimalkan file tersebut terlebih dahulu, caranya adalah:

1. Video sebaiknya di Interleave dahulu dengan Quicktime, artinya kita harus menjadikan satu dulu antara file video dengan audio sehingga ketika di play, video tersebut memiliki audio yang sesuai dengan gambar yang di tampilkan.

2. Lakukan kunci Frame(secara regular) setiap 10-15 frame, agar jika ada kesalahan dari frame sebelum nya, saat kita mengubah frame (yang salah) maka tidak akan berpengaruh pada frame lain nya.

3. Ukuran jendela pada video dan jumlah frame juga berpengaruh pada proses quicktime, makin banyak data yang di transfer dan dikompres dari CD ke layar, maka semakin lambat juga pemutarannya.

4. Codec juga harus diperlukan untuk pemutaran video, sehingga kita harus menyiapkan codec yang tepat agar sebuah player dapat membaca CD / DVD tersebut.

5. Kita harus melakukan defragment file(Mencegah terjadinya multiple file/ file yang sama pada satu tempat sehingga memperlambat proses), agar proses semakin cepat dan optimal.

Referensi:
http://www.althos.com/tutorial/CATV-Tutorial-Analog-Video.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Video
http://en.wikipedia.org/wiki/NTSC
http://en.wikipedia.org/wiki/PAL
http://muchnet.blogspot.com/2011/11/perbedaan-pal-dan-ntsc.html
http://jupriyadi.wordpress.com/2011/12/01/perbedaan-format-ntsc-dengan-pal/
http://promosinet.com/teknologi/kamera/987-belajar-bagaimana-kamera-video-dapat-bekerja.html
http://melek-multimedia.blogspot.com/2013/01/mengoptimalkan-file-video-untuk-cd-rom.html
http://blog.paperclip.co.id/posting-151-jenisjenis-kabel-koneksi-video-.html
Slide dari Bapak Marcelinnus Ferdinand Suciadi

No comments:

Post a Comment